Kebiasaan Copy Paste Para Blogger

Okelah, saya mau cerita-cerita sedikit nih tentang kebiasaan sebagian sobat blogger yang melakukan aksi copas alias copy paste dengan indahnya. Semua isi tulisan ini murni hanya berdasarkan pengamatan dari pengalaman saya yang masih sangat minim serta dibumbui dengan opini-opini bebas dari saya saja.
Sebelum saya mengulasnya, saya agak sedikit kebingungan untuk menamai orang yang melakukan aksi copas, kayaknya kok berlebihan banget kalo saya menyebutnya dengan nama “plagiat” atau “plagiator” jadi dalam ulasan ini saya akan menyebut dan menamakannya dengan nama “copas mania”. Jujur nih, saya juga pernah maen aksi copas-copasan, jadi gak usah terlalu dianggap serius banget ya. Mari kita mulai.
Menurut saya ada banyak faktor kenapa seseorang melakukan aksi copy paste hasil karya orang lain, berikut diantaranya :
  • Tidak Tau Sama Sekali
Maksud saya disini adalah seseorang yang benar-benar lugu, tidak tau sama sekali tentang hak cipta (ceileh ketinggian nih bahasanya), serta tidak tau etika penulis apalagi etika para blogger. Contoh orang-orang seperti ini adalah para facebooker mania yang sukanya maen comot sebuah artikel dari sebuah blog atau forum dan secara sengaja tidak mencantumkan link sumber artikel tersebut dikarenakan ketidak tahuan mereka tentang adanya peraturan tidak tertulis semacam itu. Seandainya mereka tau dan paham tentang aturan itu saya yakin mereka akan meminta izin pada si penulis artikel untuk memuat artikelnya di halaman facebook mereka yang tercinta, atau minimal mereka pasti tidak akan keberatan jika harus menyertakan link ke sumber tulisan berasal. Para copas mania yang seperti ini menurut saya hanyalah segelintir orang-orang yang tanpa dosa (halah).
  • Pemain Baru di Dunia Blogging
Terkadang tidak semua orang yang mendaftarkan dirinya lewat blog gratisan memiliki tujuan yang jelas ketika mereka memutuskan untuk membuat blog. Bisa saja hanya untuk ikut-ikutan teman atau sekedar iseng. Karena masih bingung dan belum tau apa yang harus dilakukan maka mereka sembarangan saja mencari blog yang mereka anggap cukup bagus lalu meng-copas beberapa postingan yang menurut mereka menarik tanpa menyertakan link ke sumber tulisan. Biasanya seiring waktu jika orang seperti ini konsisten untuk terus belajar dan mencintai dunia blogging maka lambat laun ia akan menyadari bahwa tindakannya itu adalah keliru.
  • Ikut Menyebar Luaskan
Tidak semua copas mania itu jelek, banyak diantara mereka yang mau dengan sukarela memasang link ke sumber tulisan yang mereka copy, bahkan ada juga yang sangat sopan hingga meminta izin terlebih dahulu sebelum asal comot dan paste. Biasanya orang-orang seperti ini hanya berniat untuk ikut menyebar luaskan apa yang menurut mereka pantas untuk dibagikan pada yang lainnya, istilahnya orang seperti ini hanya ingin meneruskan mata rantai agar tidak terputus.
  • Putus Asa
Sudah lama nge-blog tapi tidak kunjung mendapati blognya menjadi rame sementara blog lainnya kebanjiran pengunjung membuat orang seperti ini lantas mengambil jalan pintas. Meng-copy postingan-postingan dari blog orang lain yang menurutnya menarik dan bisa mendatangkan traffic untuknya sendiri. Saya sendiri sering mendapati sebuah blog yang asal copas, parahnya lagi saya juga pernah menemukan sebuah blog yang bukan saja meng-copy salah satu postingan namun mencontek keseluruhan blog, mulai dari tema sampai ke hal-hal yang kecil. Awalnya saya mengira blog-blog itu hanyalah back up dari seseorang untuk berjaga-jaga atau sebagai cadangan jika blognya mengalami masalah, namun setelah saya lihat lebih mendalam saya cukup yakin bahwa orang tersebut adalah murni copas mania. Sangat disayangkan.
Apapun alasannya, tidak ada yang bisa secara pasti menghakimi apakah tindakan copy-paste adalah benar atau salah. Hanya saja, saya pribadi lebih suka untuk bermain jujur. Terkadang meng-copy hasil karya orang lain memang dibutuhkan, tidak mungkin saya bisa membuat seluruh postingan yang murni hasil pemikiran saya sendiri, terkadang beberapa referensi dibutuhkan untuk mendukung isi postingan yang saya buat, dan ketika hal itu terjadi biasanya saya tidak lantas meng-copy begitu saja melainkan menulisnya dengan gaya bahasa saya sendiri tanpa mengurangi dan menambah-nambahkan maksud yang sebenarnya dari tulisan itu sendiri,serta tidak lupa tanpa segan-segan saya akan memuat link dari mana sumber ide atau referensi tulisan tersebut berasal. Tidak perlu malu untuk mengakui bahwa ada orang lain yang lebih pintar dari kita, justru yang perlu kita pikirkan adalah “Bagaimana perasaan kita jika tulisan kita yang dibajak oleh orang lain?”. Kalau anda tidak suka ditampar oleh orang lain, maka jangan sekali-kali anda menampar orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar