Mereka Sibuk Berburu Lowongan Kerja
Tidur Cepat, Bangun Cepat
Akhir-akhir ini, rutinitas ga’ seperti biasanya, kalo biasanya aku lebih sering bangun tidur telat, kadang siang tapi ga’ jarang juga bangun sore atau malam, jam tidur ga’ karu-karuan, biasanya tidurku bisa lebih dari 10 jam. Masalah baru muncul waktu malam atau dini hari, aku ga’ pernah bisa tidur, menurutku sih kebiasaanku ini bukan insomnia atau penyakit gangguan tidur lainnya tapi karena sistem kebiasaan tubuhku yang udah ke-setting “tidur di pagi hari-terjaga di malam hari”. Tapi teman-temanku lebih senang menyebutku “ga’ waras” atau “cuma kebiasaan orang malas”.
Lha kali ini, udah 4 hari aku bisa bangun agak pagi (tapi gak pagi-pagi amat sih), terus malamnya bisa ngerasa ngantuuuuk banget. Cukup rebahkan bandan di kasur tiba-tiba dah tidur sendiri, ga’ seperti biasanya yang kudu diawalin dengan ngelamun atau ngitung kodok lompat pagar.
Mungkin bagi sebagian orang kebiasaan seperti ini udah biasa, tapi bagiku yang malesnya minta’ ampun ini, bisa seperti ini udah merupakan kemajuan.
Jadi teringat ma filmnya BO BO HO, kalo ga’ salah dulu waktu BO BO HO lagi latihan di shaolin terus ada yang bilang : “Tidur cepat, bangun cepat”
Calon Pegawai Negeri Sipil Entahlah
Belajar Menerima Agar Mendapatkan Lebih
Dari kecil, hingga duduk di bangku SMA, saya benar-benar tidak memahami makna dari kata bersyukur. Pemahaman dari kata “bersyukur” barulah saya dapatkan setelah dua tahun masa perkuliahan. Tidak ada peristiwa yang terlalu istimewa di kala itu,namun tidak ada pula peristiwa yang sia-sia di kala itu. Saya mulai dapat memahaminya karena merupakan buah dari pertumbuhan tingkat kedewasaan yang terus berkembang. Sebelum saya benar-benar mengerti makna dibalik kata “bersyukur” rasanya hampir setiap hari yang saya habiskan hanyalah terus mengeluh, memaki diri sendiri, menghujat keadaan, tidak menerima semuanya.Sekarang ketika saya mulai sedikit memahaminya, yang bisa saya lakukan hanyalah menyesali kenapa saya terlambat memahaminya dan mencoba untuk memperbaikinya.
Saya memaknai kata bersyukur hampir sama dengan “menerima” dan “berterima kasih”. “Menerima” semua yang telah saya miliki, semua yang telah saya lakukan, dan semua pencapaian yang telah berhasil saya buat. “Berterima kasih” pada Tuhan, karena masih memberi saya kesempatan untuk bisa “menerima” dan untuk segalanya.
Pentingnya Menentukan Tema Sebuah Blog
Kebiasaan Copy Paste Para Blogger
Mencari Inspirasi Postingan Malam Hari
Susahnya Menjadi Pendiam
Antara Teman dan Musuh
Antara Teman dan Sahabat
Derita online lewat fasilitas wi-fi
Hidup Tanpa Cita-Cita
Ngeblog Offline Via Windows Live Writter
Simple Template Untuk Blog Personalku
Tidak seperti biasanya, kali ini aku tidak terlalu bingung dalam menentukan penampilan blog. Biasanya tiap kali sehabis mendaftarkan sebuah blog yang kulakukan adalah membuat 1 - 5 postingan kemudian sibuk memikirkan bagaimana penampilannya. Mulai dari search di google mencari template gratisan yang menurutku menarik, gonta-ganti hingga akhirnya menemukan yang cocok di mata dan di hati, kemudian mengotak-atik sendiri beberapa hal sesuai dengan selera dan kebutuhanku sendiri, bahkan sangat tidak jarang template yang sudah jadi malah jadi jauh berbeda dengan template aslinya yang tadinya aku danlut. Kegiatan seperti ini benar-benar memakan waktu. Sebenarnya aku juga tidak terlalu punya ilmu tentang edit CSS atau javascript, aku hanya mengandalkan tutorial dari blog-blog yang favoritku saja.
Untuk template pada blog ini aku hanya mengandalkan “perancang template” bawa’an blogger sendiri. Aku juga tidak mau berpusing-pusing dengan gaya. Cukup template berlatar belakang putih, itu saja. Tidak seperti blog-blogku yang lain yang biasanya memilih warna gelap (hitam dipadu merah) atau warna cerah (putih yang di padu warna hijau, biru atau violet).
Cukup sederhana, dan aku belum memiliki ide lain untuk mempercantik blog ini, jadi ya cukup begini saja dan aku cukup puas.