Calon Pegawai Negeri Sipil Entahlah

Seorang teman pernah berkata : “Lebih baik aku jadi gelandangan daripada harus jadi PNS !!”
Aku cuma senyum.
Dari dulu aku benar-benar ga’ pernah berpikir apalagi bercita-cita untuk ikut-ikutan hal-hal yang berbau CPNS. Seperti yang udah kubilang pada artikel sebelumnya, aku hampir tidak punya cita-cita dalam hidupku. Kuliah dan hidup di tanah perantauan yang tidak terlalu meng-agung-agungkan CPNS seperti di kota Solo pun membuatku memiliki pergeseran persepsi dibandingkan kampung halamanku yang sangat memuja yang namanya CPNS.

Kampung halamanku Argamakmur, sebuah daerah bagian dari provinsi Bengkulu. Paradigma bahwa PNS adalah pekerjaan yang mulia, terhormat adalah kenyataan yang ada disana. Hampir semua orang (termasuk orang tuaku) menganggap bahwa hidup seseorang belum dikatakan sukses atau berhasil kalo belum jadi PNS.
Kenyataannya, hidup dan bekerja sebagai PNS memang benar-benar enak. Sangat kecil kemungkinan anda akan kehilangan profesi tersebut jika anda tidak benar-benar nakal atau gila, coba bandingkan dengan sekretaris sebuah perusahaan terkenal yang bisa saja bulan depan bangkrut secara tiba-tiba dan profesi sekretaris tersebut di perusahaan tersebut sudah terjamin juga kena imbasnya. Kalo ngomongin salary atau gaji, mungkin PNS bukanlah rajanya, kecuali anda cukup beruntung berada di posisi yang lumayan sering dilewati aliran uang, atau mungkin anda cukup pintar untuk korupsi uang negara. Ini justru berlawanan dengan orang yang mungkin bekerja sebagai wiraswasta atau memilih untuk berwirausaha yang mungkin penghasilannya dalam 1 bulan saja bisa mengalahkan penghasilan PNS dalam kurun waktu 1 tahun, namun kalau orang tersebut cukup bodoh atau cukup apes mengkin 15 tahun kedepan ia bahkan tidak bisa menghasilkan apapun, sementara PNS dengan tenangnya tetap mendapatkan penghasilan (biarpun pas-pas-an) bahkan hingga tua pun PNS yang sudah pensiun masih terjamin hidupnya. Inilah kehebatan, keampuhan, kedahsyatan dari PNS yang membuat sebagian orang di kampung halamanku benar-benar memuja profesi tersebut.
Dulu, 2 atau 3 tahun yang lalu, aku berpikir supaya aku ga’ masuk ke dalam fenomena yang udah terjadi selama bertahun-tahun di kampung halamanku tersebut. Dulu aku berpikir bahwa aku ga’ akan jadi orang kaya materi kalau aku jadi seorang PNS kecuali aku korupsi, tapi hey aku ga’ mau korupsi (bukan berarti aku ini orang yang jujur dan alim, aku cuma takut ketahuan terus masuk bui) halah Senyum. Tapi sekarang, pemikiranku luluh. Aku pribadi masih bisa menahan diri untuk tidak ikut campur dalam hal-hal yang berbau PNS, namun keinginan orang tua yang tidak bisa kutahan. Aku bukanlah seorang anak yang benar-benar patuh pada orang tua, tapi aku juga bukan seorang anak yang benar-benar melawan orang tua. Kenyataannya aku hanyalah seorang anak, dan aku tunduk pada orang tua. Namun ntahlah, setidaknya aku tidak perlu tunduk pada keadaan. Toh menjadi PNS juga bukan perkara mudah. Oh ya, tentang perkataan temanku yang mengatakan : “Lebih baik aku jadi gelandangan daripada harus jadi PNS !!”. Sekarang temanku tersebut sudah berubah pikiran dan malah berkata : “Kalo kamu udah jadi PNS, aku ikutan ya…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar